Bagaimana Tampilan Website ini ?
Hit Today | : | 1227 | Total Hit | : | 2880459 |
Visitor Online | : | 5 |
Total Visitor | : | 567712 |
IP Anda | : | 3.238.111.130 |
Jl. Lintas Sumatera Kab. Musi Rawas Utara Sumatera Selatan
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni melakukan safari infrastruktur di wilayah Kecamatan Rawas Ilir, Kamis (10/2/2022). Dia ingin memastikan apakah pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan pada tahun anggaran 2021 lalu dikerjakan dengan baik atau tidak.
"Jalan poros Rawas Ilir ini hampir tuntas. Tahun (2022) ini kita tambah lagi perbaiki spot-spot yang parah. Semuanya akan kita tuntaskan secara bertahap," kata Devi. Dia mengatakan masalah akses jalan rusak di wilayah Kecamatan Rawas Ilir tidak bisa diselesaikan sekaligus langsung tuntas. Mengingat anggaran Kabupaten Musi Rawas Utara sangat terbatas dan kecamatan lain juga membutuhkan perhatian pemerintah.
"Waktu saya jadi wakil bupati, APBD kita 1,1 triliun. Kini saya jadi bupati, APBD kita tinggal 721 miliar, kenapa berkurang, karena ada Covid-19, transfer dari pusat dipotong. Apakah hanya di Muratara, tidak, seluruh Indonesia begitu," ujar Devi. Menurut dia, kecamatan yang masih membutuhkan perhatian serius masalah konektivitas atau akses jalan adalah Rawas Ilir, Karang Dapo, Ulu Rawas, dan Nibung. Dia akan membangun sesuai kebutuhan skala super prioritas agar masyarakat tidak kesusahan keluar masuk desa terutama saat musim hujan.
"Kita membangun dimana yang benar-benar dibutuhkan banyak orang, itu dulu. Misal di Rawas Ilir ini, kalau musim hujan, susah mau kemana-mana, harga barang mahal, bawa orang sakit bisa meninggal di jalan karena susah keluar," tegasnya. Dia menerangkan saat ini akses jalan di wilayah Kecamatan Rawas Ilir masih banyak yang rusak parah dan menyulitkan masyarakat.
"Kalaupun bisa 2022 ini di Rawas Ilir kita perbaiki sistem spot-spot rusak, namun selesai titik satu, titik lain bermasalah. Mau diselesaikan semua tidak cukup anggaran. Tetapi jalur Tanjung Raja ke Simpang Galau insyaallah selesai tahun ini," katanya.
Diungkapkan Devi, bahkan akses menuju kampung halamannya yakni Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir kini masih susah karena kondisi jalan rusak. Namun ditegaskannya, yang dipikirkannya bukan hanya kampung asalnya saja, melainkan seluruh desa dan kelurahan yang ada di Muratara.
"Saya sendiri mau ke desa saya susah jalan rusak. Saya orang Rawas Ilir tetapi saya punya Muratara. Sejengkal pun tanah dan masyarakat susah lewat di dalam Muratara ini adalah kesedihan saya," ujarnya.
Devi menambahkan selain safari infrastruktur, dirinya juga ingin mendengar keluhan masyarakat di Kecamatan Rawas Ilir untuk diselesaikan setiap permasalahan yang ada. Karena itu, dia juga mengajak perangkat daerah seperti Dinas PUPR, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, Disperindagkop, dan lain-lain.
"Saya ajak dinas-dinas, supaya mereka mendengar langsung keluhan masyarakat, kemudian mencari solusi untuk menyelesaikan setiap permasalahan," ujar Devi.